Sidrap — Di bawah langit teduh di Desa Buae dan Kelurahan Arateng, Calon Bupati Sidrap Muh Yusuf Dollah—akrab disapa Dony—melangkah dengan penuh perhatian.
Bersama pasangannya, Muh Datariansyah, Dony menyambangi rumah tokoh di Buae dan di Arateng. Salah satunya yakni H. Muh Ilyas, tokoh masyarakat setempat.
Kehangatan keluarga besar sang tokoh di Buae maupun H. Ilyas di Arateng menyambutnya, namun di balik senyum, terselip cerita-cerita berat yang perlu didengar.
Keluhan pertama muncul tentang pajak bumi dan bangunan (PBB) yang dianggap mencekik. “Banyak warga kami, Pak, yang tanahnya kecil tapi pajaknya tinggi. Sulit bagi kami yang pas-pasan,” ujar H. Ilyas, matanya menyiratkan harapan.
Lalu, mereka berbicara tentang rumah-rumah reyot di sekitar. “Ada warga yang atap rumahnya bocor, dindingnya hampir roboh. Tapi bantuan sering tak sampai,” tambah salah satu anggota keluarga.
Dony mendengar dengan seksama. Wajahnya tak hanya mencerminkan empati, tetapi juga komitmen. “Kami paham, ini bukan sekadar angka di atas kertas, ini soal kehidupan sehari-hari,” ujarnya, tenang tapi penuh keyakinan.
Program Gratis DOATA untuk Perubahan;
Dony kemudian memaparkan program yang telah ia siapkan. Menjawab keluhan PBB, ia menjelaskan tentang PBB Gratis bagi warga kurang mampu dengan nilai objek pajak maksimal Rp50.000.
“Nantinya, pemerintah yang akan menanggung pajak ini. Kami ingin warga fokus pada kebutuhan utama, bukan cemas soal pajak,” katanya disambut tepuk tangan ringan.
Untuk rumah tak layak huni, Dony menjanjikan 1.000 Bedah Rumah setiap tahun. “Kami tidak ingin lagi mendengar ada warga Sidrap yang tinggal di rumah tak layak. Ini tanggung jawab kami untuk memastikan setiap keluarga hidup dengan layak dan aman,” ucapnya dengan semangat.
Di titik kedua kunjungan, Kelurahan Arateng, atmosfer serupa menyelimuti. H. Ilyas kembali menjadi suara bagi warga. Kali ini, ia menyinggung sulitnya akses kesehatan dan biaya pendidikan yang kian mencekik.
Dony menjawab dengan paparan program Layanan Kesehatan Gratis yang meliputi pengobatan dan transportasi ke fasilitas kesehatan. “Tidak ada lagi cerita warga sakit terlantar karena biaya. Kami akan jemput, rawat, dan pastikan mereka pulih tanpa biaya,” janjinya.
Ia juga menyampaikan program Seragam Sekolah Gratis untuk anak-anak TK, SD, dan SMP dari keluarga kurang mampu. “Pendidikan adalah jembatan masa depan. Anak-anak Sidrap harus punya kesempatan yang sama,” katanya, menutup kunjungannya dengan senyuman optimis.
Kunjungan Dony kali ini bukan sekadar silaturahmi, tapi langkah nyata mendekatkan harapan pada warga. Di Buae dan Arateng, ia menanam janji untuk perubahan, membawa Sidrap menuju masa depan yang lebih baik.(*)